Kamu pengamat yang ke-

1 Juli 2013

BERKENALAN DENGAN LAYANAN BARU (Tugas Teknologi Informasi 2)

Diposting oleh Lintang K. Purwadi di 20.09 0 komentar
Oleh Lintang Kristi Purwadi
Mahasiswa S1 Ilmu Perpustakaan 2012

13040112120002 - KELAS A




ABSTRAK
Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Wonosobo pada tahun 2012 membuka sebuah layanan baru yaitu Ruang Audio Visual. Saat itu terlihat masih sepi dan belum ramai pengunjungnya. Hal ini dikarenakan masih barunya layanan ini sehingga perlu pengenalan lebih lanjut. Disini perlunya pustakawan yang aktif, kreatif , dan cekatan untuk memperkenalkan adanya layanan baru dan menyebarluaskannya. Sehingga para pemustaka juga mengerti dan dapat berkenalan dengan layanan baru ini secara cepat dan tepat.

I. PENDAHULUAN

Tahun 2012 setelah lulus dari sebuah SMA di Salatiga, saya kembali ke kampung halaman saya di Wonosobo. Sudah  lama rasanya saya tidak berkunjung ke Perpustakaan Umum Daerah Wonosobo, karena kabarnya gedungnya baru saja direnovasi. Akhirnya saya pun berkunjung kesana. Setelah sampai disana seperti biasa saya menitipkan jaket dan tas di Layanan Penitipan dan menuju ke bagian Layanan Sirkulasi. Sebelum saya sampai ke Layanan Sirkulasi, dari kejauhan saya melihat Ruangan dengan bertuliskan “Ruang Audio Visual”. Tentu saja sebagai orang yang masih awam dengan dunia perpustakaan saya tertarik dengan hal yang menurut saya masih baru tersebut. Pasalnya tiga tahun yang lalu sebelum saya bersekolah di Salatiga, perpustakaan tersebut belum memiliki “Ruang Audio Visual”. Akhirnya saya pun menuju ke ruangan tersebut dan tidak jadi ke layanan sirkulasi.
Saat saya masuk ke ruangan itu kesan pertama saya yaitu kagum. Karena ruangan tersebut berbentuk seperti bioskop sekelas dengan 21 Cinema atau XXI Cinema tapi dalam versi mini. Ruangan yang dibuat berterasering, tempat duduk yang nyaman, layar yang besar, serta full AC membuat ruangan ini tampak berkelas dan nyaman. Namun sayang, ruangan yang bergitu bagus, tetapi sepi pengunjungnya.
Saat itu hanya saya dan teman saya yang ada dalam ruangan tersebut. Serta hanya ada satu orang petugas yang berada di sebuah ruangan kecil yang letaknya berada di belakang ruang audio visual tersebut. Karena saya bingung mengapa ruangan ini sepi dari pengunjung perpustakaan, maka saya bertanya kepada petugas yang berada di ruangan tersebut. Menurut penuturannya, ruangan ini sepi karena merupakan layanan yang baru saja diadakan di Perpustakaan Umum Daerah Wonosobo. Sehingga para pengunjung belum mengerti tentang adanya layanan baru ini. Selain itu jam penggunaan ruangan ini pun masih terbatas yaitu hanya buka saat jam 14.00 – 16.00 dan pada jam itu digunakan untuk memutar film-film yang berbau edukasi untuk kalangan umum. Hanya itu saja penuturan dari petugas tersebut karena usut punya usut petugas yang berada di layanan tersebut adalah siswa sebuah SMK yang sedang Praktik Kerja Lapangan (PKL), sehingga informasi yang saya dapat juga hanya sebatas itu. Lalu apakah tidak ada tindak lanjut yang nyata dari pihak Layanan Informasi di perpustakaan untuk menginformasikan kepada user akan adanya layanan ini? Sayang saja jika ruangan yang begitu bagusnya untuk mendukung aktivitas perpustakaan, tetapi tidak dimaksimalkan dan diperkenalkan dengan baik kepada user.

II. PEMBAHASAN

Perkembangan zaman yang kian pesat menuntut kita untuk selalu menerapkan teknologi di setiap sektor kehidupan kita. Salah satunya yaitu di dunia perpustakaan, kita tahu bahwa salah satu bahan pustaka yang dikelola oleh perpustakaan salah satunya adalah bahan terekam yang saat ini berevolusi dalam bentuk Compact Disk (CD), atau multimedia lainnya seperti musik, video, animasi, dan film. Dengan adanya bahan pustaka tersebut membuat perpustakaan mengadakan sebuah ruangan yang dapat memaksimalkan fungsi dan manfaat dari bahan pustaka itu, yaitu salah satunya dengan adanya Layanan Audio Visual dan Media. Banyak sebenarnya perpustakaan yang sudah mengadakan layanan ini untuk mendukung aktivitas perpustakaan di perpustakaanya.
Untuk menanggapi perkembangan teknologi ini, maka Perpustakaan Umum Daerah Wonosobo mewujud nyatakan dengan dibangunnya “Ruang Audio Visual”. Berdasarkan masalah yang sudah di paparkan dalam pendahuluan, layanan ini ternyata kurang diperkenalkan dan dimanfaatkan dengan baik, karena mungkin merupakan layanan yang masih baru di perpustakaan sehingga user kurang paham akan keberadaan, fungsi serta jam operasional dari layanan ini. Terbukti dengan msih sedikitnya user yang tahu akan keberadaan layanan ini.
Dengan adanya layanan baru yang diadakan di perpustakaan seharusnya pemustaka harus cekatan dalam bertindak untuk memperkenalkan dan memnyebarluaskannya kepada para user. Sehingga dapat memaksimalkan fungsi dari Ruang Audio Visual tersebut sedini mungkin. Serta harusnya sesegera mungkin menempatkan petugas yang kompeten dan mengerti akan segala teknisi dan informasi yang terkandung dalam layanan itu. Sehingga user yang sudah terlanjur berkunjung ke ruangan tersebut jika mengalami kebingungan dapat menyanyakan langsung kepada pustakawan yang bertugas disana.
Selain itu, Layanan  Informasi di perpustakaan tersebut sebaiknya memperkenalkan layanan baru kepada user. Sistem ini sering kita sebut dengan Customers Awareness Service yaitu layanan yang memberikan informasi-informasi terbaru yang berada di perpustakaan. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menginformasikan informasi terbaru dalam hal ini yaitu layanan terbaru di perpustakaan. Yaitu dengan cara memperkenalkannya melalui papan pengumuman yang berada di depan perpustakaan. Dalam papan pengumuman tersebut dijelaskan bagaimana fungsi, manfaat, dan jam operasional dari Ruangan Audio Visual tersebut. Untuk user yang tidak sempat atau kurang paham ketika melihat informasi yang tetera di papan pengumuman bisa langsung menuju ke bagian Layanan Informasi. Tentunya petugas di bagian tersebut harus menjelaskan sejelas-jelasnya sesuai dengan pertanyaan yang diajukan user. Dalam hal ini sebaiknya untuk memperkenalkan adanya layanan baru yang berada di perpustakaan petugas dapat menerapkan Social Judgement Theory yang dipaparkan oleh M. Sherif dan Howland pada tahun 1961 yaitu petugas dapat men-judge(menilai atau memerkiraankan) dulu reaksi dari user yang akan diberi penjelasan mengenai adanya layanan terbaru dari perpustakaan tersebut ( Yusup, 2008 : 109)
Apakah dia tertarik, menerima, atau mengabaikan? Disinilah pustakawan yang berada di Layanan Informasi harus memiliki komunikasi yang persuasif, sehingga dapat mengajak user untuk berkunjung, menggunakan, layanan terbaru tersebut. Minimal pustakawan dapat memberikan informasi tentang fungsi dari layanan itu. Sehingga jika sewaktu-waktu user memerlukan layanan itu dapat langsung berkunjung dan memfungsikannya. Serta jangan lupa untuk menginformasikan tentang jam operasional dari Ruang Audio Visual tersebut. Sehingga user tahu kapan waktu yang tepat ia berkunjung ke sana. Untuk jam operasional mungkin dapat juga diinformasikan melalui pengumuman yang dapat ditempel di pintu masuk ruangan.



III. PENUTUP
Dengan adanya layanan perpustakaan yang terbaru dalam hal ini yaitu “Ruang Audio Visual” di Perpustakaan Umum Daerah Wonosobo. Diperlukan adanya kecekatan pustakawan dalam menginformasikan dan memperkenalkan layanan ini. Sayang saja jika layanan yang didukung dengan peralatan yang canggih  nyaman serta teknisi yang kompeten, tetapi tidak sedini mungkin dimaksimalkan dengan baik.
Disini peran pustakawan khususnya yang menyediakan Layanan Informasi harus pintar-pintar mengajak user untuk berkunjung dan memanfaatkan layanan terbaru yang ada. Sehingga aktivitas perpustakaan dapat berjalan dengan baik dan dapat dipergunakan semaksimal mungkin.

DAFTAR PUSTAKA


Yusup, Pawit M. 2009. Ilmu Informasi, Komunikasi, dan Kepustakaan. Jakarta : Bumi Aksara.
 

Do it! Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review