Kamu pengamat yang ke-

15 Januari 2012

Di sudut itu…

Diposting oleh Lintang K. Purwadi di 05.57

23 / 10 / 2011

19.31

Di sudut itu…

Setelah mentari menampakkan wajahnya, ketika teman-teman juga belum segera berangkat ke sekolah. Aku selalu memanfaatkan waktu itu untuk melihatmu. Ya. Aku rela untuk bangun lebih pagi, aku rela untuk tidak menyantap makan pagiku hanya untukmu. Aku tau betapa bodohnya aku.

Di sudut itu…

Entah sejak kapan kau selalu ada di depan kelasmu dan ada di sudut itu. Aku selalu melihatmu saat aku baru saja sampai di sekolah. Kau selalu ada, saat aku baru saja menapaki sekolah. Aku ingin kau selalu menjadi orang pertama yang selalu aku lihat sebelum memulai kegiatanku di sekolah. Tak ku pungkiri kau salah satu penyemangat hidupku.

Di sudut itu…

Aku senang melihatmu dari kejauhan, kau tampak tenang dan mendamaikan. Keadaan sekolah yang belum ramai, sudut kelas yang masih belum berpenghuni (selain aku) , dan udara yang masih terasa segar seakan sangat mendukungku untuk selalu mengamatimu. Dari sudut yang mungkin engkau tak sadari dan tak kau ketahui, aku selalu melihatmu. Selalu.

Di sudut itu…

Hanya dengan melihat senyummu, dan juga bisa menyapamu. Rasanya, ada sebuah kelegaan di hatiku. Lega, bahwa kau masih mau bertemu denganku. Masih sudi mengenalku. Ya, kita hanya sesekali saling melihat dan menyapa. Sebagian besar percakapan, kita habiskan melalui pesan singkat. Kadang aku tak mengerti dirimu, kenapa sikapmu tak seasyik dan semenarik saat kita saling berpendapat di pesan singkat. Kau kadang asik dengan dirimu sendiri, atau yang paling terburuk kau tak mau melihatku. Tetapi, semakin begitu aku semakin mengenal dirimu. Dirimu yang memiliki cara tersendiri usntuk mengenal oranglain. Terima kasih untuk orang yang selalu di sudut itu. Entah perasaan apa yang aku rasakan terhadapmu, karena aku masih nyaman dengan keadaan yang seperti ini. J

04 / 01 / 2012

20.08

Kini di sudut itu,

Ku tak lagi melihatmu sendiri seperti waktu itu, kesendirian yang hanya berteman dengan buku. Senyummu, tawamu, tingkahmu tak lagi untuk buku itu. Namun untuk seseorang yang sekarang setia untuk menemanimu. Seseorang yang mau berbagi kisah, pengalaman, bahkan cinta kepadamu.

Kini di sudut itu,

Jarang ku mendapatimu berada disudut itu lagi. Kadang aku pun bertanya apa yang sedang kau kerjakan dengannya saat ini ? Sehingga hanya kekosongan yang tergambar di sudut itu. Tak jarang aku bertanya akankah aku akan mendapatkan kau kembali menikmati kesendirian di sudut itu? Namun, aku pun kini sadar…

Kini di sudut itu,

Hanya menjadi saksi bisu antara aku dan kau. Ah tidak! Mungkin hanya aku dan bukan kau. Karena dulu di sudut itu, hanya dengan melihat dan tanpa berkata-kata denganmu. Hatiku bisa merasakan apa yang disebut cinta tanpa kau sadari hingga saat ini cinta itu pun telah pergi.

Untukmu my silent love :D

0 komentar:

Posting Komentar

 

Do it! Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review