Kamu pengamat yang ke-

28 Juni 2013

JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN

Diposting oleh Lintang K. Purwadi di 10.00 0 komentar
Apasih Ilmu Perpustakaan itu? Program Studi Ilmu Perpustakaan merupakan prodi yang dapat dikatakan baru dan masih banyak orang yang belum mengetahuinya. Ilmu perpustakaan merupakan ilmu yang terbentuk dari berabagai macam interdisipliner ilmu dan bersifat universal. Oleh karena itu prodi ini dapat dintegrasikan dengan ilmu-ilmu lainnya. Namanya aja Ilmu perpustakaan , jadi perpustakaanlah yang menjadi objek kajiannya. Mulai dari kegiatan teknis di perpustakaan, manajemen perpustakaan, pengaplikasian TI, dan pengembangan dari perpustakaan itu sendiri. Lets change our mindset! Saat ini perpustakaan nggak hanya jadi tempat buat baca dan pinjem buku aja tapi saat ini perpustakaan adalah pusat dari informasi. Karena berkaitan erat dengan informasi, banyak perguruan tinggi yang menamakan prodi ini menjadi Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Infomasi. Universitas yang ada Prodi ilmu Perpustakaannya : UI, UNPAD, UNDIP, UNIBRAW, UNIV. AIRLANGGA, UIN SUNAN KALIJAGA, dan lain-lain.

Apa yang dipelajari di Jurusan Ilmu Perpustakaan? Jurusan ini nggak cuma mempelajari tentang buku aja. Karena ilmu perpustakaan ingin menjadikan lulusannya tidak hanya ahli di bidang perpustakaan tetapi lebih tepatnya menjadi seorang yang dapat mengolah dan menyampaikan informasi dengan kemasan yang lebih modern. Sehingga banyak mata kuliah yang menyesuaikan dengan perkembangan teknologi dan ilmu perpustakaan sendiri. Mata kuliah yang dipelajari dalam prodi ini antara lain : Manajemen perpus, komunikasi informasi, katalogisasi, ilmu dokumentasi, pengantar ilmu perpustakaan, ilmu dokumentasi, preservasi dan konservasi, pengantar ilmu informasi, temu kembali informasi, kemas ulang informasi, English for librarian. Karena saat ini zaman sudah makin berkembang sehingga banyak matakuliah yang menyesuaikan dengan berkembangnya zaman seperti : Teknologi informasi, Computer Operating Sistem (Linux, DOS, Windows), temu balik elektronik, aplikasi database, automasi pusdokinfo, manajemen sistem informasi, perencanaan dan design perpus, design web, dan multimedia.


Apa saja prospek kerja setelah lulus? Karena pada dasarnya ilmu perpustakaan ingin menjadikan lulusannya menjadi ahli informasi, jadi nantinya tidak hanya bekerja di perpustakaan menjadi seorang pustakawan, tetapi juga bisa bekerja di instansi-instansi pemerintahan maupun swasta. Karena dalam instansi tersebut pastinya banyak arsip dan dokumentasi yang perlu diolah dan disimpan, nah disini lulusan ilmu perpustakaan dapat menjadi arsiparis, ataupun dokumentalis. Apakah hanya itu? Tentu tidak, dengan disahkannya Undang-undang No. 43 Tahun 2007 tentang perpustakaan. Pengesahan Undang – undang No. 43 Tahun 2007 itu menunjukan meningkatnya perhatian pemerintah terhadap sektor manajemen informasi. Apalagi saat ini banyak bahkan ribuan perpustakaan yang belum memiliki tenaga pustakawan ahli lulusan pendidikan ilmu perpustakaan (S1) sehingga masih terbuka luas kesempatan untuk bekerja di perpustakaan. Terakhir nih, pekerjaan pustakawan merupakan salah satu pekerjaan yang mulia karena turut mencerdaskan bangsa dengan menyebarkan berbagai ilmu kepada semua orang melalui berbagai macam literatur di perpustakaan.

27 Juni 2013

PERPUSTAKAAN VS INTERNET (Tugas Teknologi Informasi)

Diposting oleh Lintang K. Purwadi di 19.24 0 komentar


I. PENDAHULUAN

Masa liburan bagi keluarga, terutama anak-anak, adalah kesempatan untuk ‘menyingkirkan sejenak’ buku-buku pelajaran. Saatnya untuk istirahat pikiran, untuk bermain dan bersenang-senang. Kegiatan apakah yang kita lakukan bila hari libur tiba? Bagi keluarga yang berkantong tebal, gampang saja mengatur jadwal dan tujuan wisata ke luar kota. Bagi yang pas-pasan, paling-paling hanya berwisata ke tempat-tempat menarik di sekitar kota tempat tinggal. Ada yang menghabiskan waktu bermain video game di rumah atau di tempat-tempat persewaan. Bahkan saat ini kita terlalu dimanjakan dengan adaanya  internet. Banyak yang beranggapan internet merupakan gudangnya ilmu dan informasi. Sehingga salah satu pilihan yang tepat apabila menghabiskan waktu untuk browsing di internet. 

II. PEMBAHASAN

Jika saat ini masyarakat lebih memilih media secara noncetak yaitu media yang berada di internet, lalu bagaimana nasib media cetak yang konon mulai menurun. Melansir artikel harian Kompas bahwa pada 2010 rata-rata produksi buku dan angka penjualan buku menurun antara 30% – 75%, yang umumnya banyak dialami oleh para penerbit kecil. Selain karena lemahnya daya beli masyarakat, sistem tata niaga perbukuan serta tak adanya dukungan dari pemerintah, faktor lain yang mempengaruhi yaitu biaya produksi seperti harga kertas serta pajak kertas yang melonjak tajam. Dengan adanya internet masyarakat menjadi malas untuk langsung membaca media secara tercetak. Hal ini menimbulkan penurunan juga terhadapat eksistensi dari perpustakaan yang merupakan salah satu sumber informasi yang mengolah informasi media cetak.
Salain itu dampak yang paling terlihat saat ini adalah, setiap pelajar yang mendapatkan tugas dari guru. Langsung beranggapan bahwa di internet pasti sudah tersedia jawab-jawaban yang mereka butuhkan untuk menjawab tugas tersebut. Beda dengan pelajar zaman dulu yang ingin langsung terjun ke perpustakaan untuk mencari bahan dari tugas tersebut. Padahal informasi di internet kurang valid dari segi kebenarannya. Karena terlalu banyaknya informasi walaupun berasal dari satu bidang saja.
Cobalah untuk melirik perpustakaan – perpustakaan di sekitar tempat tinggal kita. Beberapa perpustakaan yang ada sekarang keadaannya relatif lebih baik dibandingkan beberapa tahun lalu. Koleksi yang mereka miliki juga cukup beragam. Memang sebaiknya, selain buku, jika memungkinkan perpustakaan juga mengoleksi laporan penelitian, majalah, surat kabar, kliping, dan bentuk tertulis lainnya. Perlu ada juga koleksi peta, foto, rekaman dalam pita kaset, compact disc, slide, atau micro film. Beberapa perpustakaan sudah pula melengkapi pelayanannya dengan jaringan internet dan hot spot. Dengan demikian, perpustakaan dapat menjadi semacam lumbung ilmu: tempat menyimpan berbagai informasi bermanfaat yang menjadi rujukan orang banyak. 

III. PENUTUP

Melansir masalah internet dan perpustakaan memang tidak ada habisnya dan ujungnya. Sebaiknya kita menyikapi bahwa kedua hal tersebut saling melengkapi. Jika informasi yang kita butuhkan  tidak ada media cetak pastilah kita tetap bisa mencarinya di media non cetak yaitu di internet. Sebaliknya di dalam media non cetak perlulah sebuah referensi yang lebih valid yaitu melalui media cetak yaitu buku-buku yang berada di perpustakaan.
Tidak ada salahnya untuk kita mengisi liburan dengan berkunjung ke perpustakaan dan memperkaya diri kita dengan berbagai macam pengetahuan. Tanpa adanya batasan-batasan umur, jabatan, tinggat pendidikan, maupun gender. Dengan demikian, kedangkalan intelektual dan kemiskinan informasi, yang turut mendukung terjadinya keterpurukan multidimensi pada bangsa ini, segera dapat diatasi.

Sumber.



 

Do it! Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review