PERPUSTAKAAN PRIBADI
Dokter, polisi,
guru, tentara adalah sederet profesi yang sering diucapkan oleh sebagian di
antara kita saat disinggung mengenai cita-cita. Lantas, apakah cita-cita
tersebut akan tetap sama walau dimakan zaman dan usia? Seiring berkembangnya
pendidikan dan cara pikir kita, pastilah jika pandangan kita akan semakin
meluas. Karena meluasnya pandangan tentang cita-cita tersebut, tidak jarang
banyak orang yang memiliki lebih dari satu cita-cita. Baik itu dari cita-cita
yang sederhana hingga cita-cita yang terlampau tinggi.
Bidan,
guru, ahli komputer, jurnalis, dan public
relation adalah sederet cita-cita yang pernah saya inginkan dari TK hingga
SMA. Seiring memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi cita-cita saya pun
berganti-ganti. Hal yang lazim untuk setiap orang mengubah setiap cita-cita dan
angan-angan mereka. Pada akhirnya banyak pemikiran skeptis yang terlintas di
pikiran saya saat saya memilih Jurusan Ilmu Pepustakaan, kelak saya akan
menjadi apa setelah ini?
Di
mulai dari pengalaman saya 1 bulan sebelum saya memilih jurusan perpustakaan
untuk jalur SNMPTN Undangan. Selama saya duduk di bangku SMA saya tinggal di
sebuah asrama yang terletak di kota Salatiga. Asrama tersebut adalah milik
seorang pendeta berkewarganegaraan Korea. Setiap hari libur, saya dan teman-teman sering membantunya dalam
membersihkan asrama. Hingga suatu hari, saya diminta untuk membersihkan perpustakaan
kecil pribadi miliknya. Hal yang terlintas di benak saya, betapa akan
membosankan kegiatan ini untuk saya kerjakan. Namun hal tersebut cepat-cepat
terhapus dalam benak saya, ketika menjalankan kegiatan tersebut. Dimulai dari
membersihkan buku-buku dari debu, mengelap rak, dan mengurutkan setiap buku
yang ternyata tersusun tidak runtut. Membuat saya nyaman dan mencintai kegiatan
ini.
Mulai
dari pengalaman saya tersebut, saya bercita-cita untuk memiliki lapangan
pekerjaan sendiri yaitu menjadi ahli informasi yang diejawantahkan dalam sebuah
Perpustakaan. Saya ingin memiliki perpustakaan yang berkualitas dan menciptakan
perpustakaan yang jauh dari anggapan membosankan, kuno, tidak up date dan suram.
Sering
saya mendapat informasi dari sepupu saya yang tinggal di luar negeri, tepatnya
di Jerman. Bagaimana menyenangkannya sebuah perpustakaan disana. Mereka mengenalkan sebuah perpustakaan pada warganya
di mulai dari mereka duduk di bangku Taman Kanak-Kanak. Fasilitas yang memadai
dan ruangan yang begitu nyaman untuk menumbuh kembangkan minat sesorang dalam
membaca. Membuat perpustakaan tersebut banyak dikunjungi oleh warga. Memang tidak terlalu luas ukuran perpustakaan
tersebut, tapi perbendaharaan buku di sana sangat lengkap dan sesuai dengan apa
yang dibutuhkan oleh warga disana.
Mendengar
informasi tersebut saya ingin perpustakaan saya bisa berguna bagi banyak orang
dan dapat menumbuh kembangkan minat baca seseorang. Impian saya, tidak hanya
buku, koran, majalah, atau artikel yang tersedia dalam perpustakaan saya kelak.
Namun juga banyak media informasi seperti film edukasi, majalah-majalah
elektronik, e-book,musik dan
media-media lain yang sesuai dengan perkembangan zaman.
Gapailah
cita-citamu setinggi langit, kalimat ini yang sering memotivasi saya untuk
mencapai cita-cita saya. Untuk mencapainya dimulai dari memotivasi diri untuk
lebih mencintai dan menekuni apa yang sedang saya pelajari di Jurusan Ilmu
Perpustakaan. Tentu saja tak cukup puas hanya lulus di Program Strata I , tapi
saya ingin melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Saya ingin impian saya
kelak, tidak hanya berguna bagi kehidupan saya pribadi, tetapi juga berguna
untuk orang lain.
0 komentar:
Posting Komentar